Medan – Lifaktual : Bermula Abd Muin, M Syafii dan Fahri melaut Kamis 16 Maret 2012 di pantai barat percut mengalami musibah kapal motor tenggelam yang berawakkan mereka red. Sejurus kemudian teman Abd Muin minta tolong kepada warga, akhirnya warga ramai-ramai menolong dan menyelamatkan Abd Muin dari musibah tenggelam Kapal Motor dan membawa ke klinik terdekat untuk diberi pertolongan medis.
Melihat keadaan Abd Muin kesehatannya tidak kunjung membaik
maka rekannya M Syafii dan Fahri melarikan Abd Muin ke RSU Ameta Sejahtera.
Setibanya di RSU Ameta Sejahtera para petugas medis memberikan pertolongan dan
pengobatan secara intensif, namun Abd Muin nafasnya yang kian sesak terkena
infeksi air, dengan kebijaksanaan Para Medis dan Dokter RSU Ameta Sejahtera
ingin merujuk ke RSU Pringadi Medan dengan mempersiapkan segala sesuatu
administrasi dan ambulance namun pihak keluarga mencegah Abd Muin untuk dirujuk
ke RSU Pringadi Medan karena keadaannya semakin kritis dan tidak mungkin untuk
dirujuk.
Menapik isu miring yang dialamatkan kepada RSU Ameta
Sejahtera Medan, Tanjung mengatakan
tidak pernah ada sepanjang sejarah Pasien yang memegang kartu Jamkesmas maupun
Medan Sehat tidak dilayani dengan baik
di RSU Ameta Sejahtera Medan.
Pasien umum sajapun dilayani dengan baik, apalagi kita ini
memang palayanan dan petugas kesehatan masyarakat. Sejak RSU Ameta Sejahtera
Medan yang cikal bakal nya berdiri di tahun 80 an sewaktu Klinik Bidan Praktek
Swasta (BPS), Pemilik Klinik itu adalah Ibu Agenda Erliana Ginting SKM.MKes
sudah banyak berbuat dan mengabdi khususnya di Keluarahan Pekan Labuhan,
umumnya di Kecamatan Labuhan Deli dahulu yang sekarang Medan Labuhan dan Medan
Marelan.
Banyak warga masyarakat merasakan kehadiran dari klinik Ibu
Agenda Erliana Ginting SKM. MKes sangat memberi manfaat dan pertolongan seperti
Istri Alm Abd Muin, Ibu Rodiah dan kawan Alm M Syafii dan bapak Fahri. Katanya
persoalan yang mencuat di permukaan adalah masalah uang sejumlah Rp 200.000,-
untuk biaya transportasi Ambulance menjadi pemicu gagalnya dirujuk ke RSU
Pringadi Medan yang berakhir meninggalnya Alm Abd Muin.
Semua berita itu fitnah dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Hal itu menurut humas RSU Ameta Sejahtera Medan
merupakan pembunuhan karakter seseorang untuk berkarir dan mengabdi. Hal ini
jelas tidak ada relevansinya dengan kematian Alm Abd Muin (48 Tahun) warga
Lingkungan 23 kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan.
Hal ini dibuktikan dengan Surat Pernyataan Istri Alm, dan
segenap keluarga tidak mempersoalkan meninggalnya Abd Muin. Itu sudah suratan
takdir dan janjinya kepada Allah ujar Rodiah Istri Alm Abd Muin. Bahkan menurut
Ibu Rodiah, pihak RSU Ameta Sejahtera Medan yan dulu masih berstatus Klinik di
Pekan Labuhan sudah banyak membantu keluarga kami dan kami dulu juga sering
dirawat dan sudah menjadi langganan tetap di RSU Ameta Sejahtera Medan itu
ujarnya mengakhiri pembicaraan.
Menanggapi berita miring itu, Ahmad Syafii Tanjung selaku
Humas RSU Ameta Sejahtera Medan yang juga Ketua II Pemuda Demokrat Indonesia
Sumatera Utara meminta kepada aparat terkait beserta jajarannya tidak perlu
menanggapi berita miring dan tendensius untuk manjatuhkan nama baik RSU Ameta
Sejahtrera Medan. Masih menurut Tanjung, kalau dicari-cari kesalahan tiada
manusia yang sempurna di muka bumi ini, hanya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa
sajalah yang sempurna karena Dia Dang Haliq.
Kalau ada pihak yang mengatakan 90% masyarakat Medan Utara
sudah tahu kelemahan RSU Ameta Sejahtera Medan silakan ambil alih RSU Ameta
Sejahtera Medan, kita beri dia hak Prerogatif untuk mengelola secara Apik,
bijak dan elegan ujar Ahmad Syafii Tanjung yang Ketua II Lsm PENJARA Sumatra
Utara.
Akhirnya Ahmad Syafii Tanjung meminta kepada semua pihak
untuk Colling Down (menahan diri) jangan melihat sisi kelemahan Lembaga RSU
Ameta Sejahtera Medan saja, lihat juga dari sisi pengabdian pada masyarakat
umum yang sudah mengakar dan mengabdi
kurang lebih 30an tahun, kalau ada kesalahan-kesalahan administrasi jufa
kesalahan kebijaksanaan (The Desection Meking ), mari kita berikan solusinya ke
kotak saran yang ada ujar Tanjung Mengakhiri pembicaraan. (Rel)