Laman

Kamis, 22 Maret 2012

Terkait meninggalnya Abdul Muin, Keluarga korban tidak keberatan Terhadap RSU Ameta Sejahtera



Medan – Lifaktual : Bermula Abd Muin, M Syafii dan Fahri melaut Kamis 16 Maret 2012 di pantai barat percut mengalami musibah kapal motor tenggelam yang berawakkan mereka red. Sejurus kemudian teman Abd Muin minta tolong kepada warga, akhirnya warga ramai-ramai menolong dan menyelamatkan Abd Muin dari musibah tenggelam Kapal Motor dan membawa ke klinik terdekat untuk diberi pertolongan medis.

Melihat keadaan Abd Muin kesehatannya tidak kunjung membaik maka rekannya M Syafii dan Fahri melarikan Abd Muin ke RSU Ameta Sejahtera. Setibanya di RSU Ameta Sejahtera para petugas medis memberikan pertolongan dan pengobatan secara intensif, namun Abd Muin nafasnya yang kian sesak terkena infeksi air, dengan kebijaksanaan Para Medis dan Dokter RSU Ameta Sejahtera ingin merujuk ke RSU Pringadi Medan dengan mempersiapkan segala sesuatu administrasi dan ambulance namun pihak keluarga mencegah Abd Muin untuk dirujuk ke RSU Pringadi Medan karena keadaannya semakin kritis dan tidak mungkin untuk dirujuk.

Menapik isu miring yang dialamatkan kepada RSU Ameta Sejahtera Medan, Tanjung  mengatakan tidak pernah ada sepanjang sejarah Pasien yang memegang kartu Jamkesmas maupun Medan Sehat tidak dilayani dengan baik  di RSU Ameta Sejahtera Medan.

Pasien umum sajapun dilayani dengan baik, apalagi kita ini memang palayanan dan petugas kesehatan masyarakat. Sejak RSU Ameta Sejahtera Medan yang cikal bakal nya berdiri di tahun 80 an sewaktu Klinik Bidan Praktek Swasta (BPS), Pemilik Klinik itu adalah Ibu Agenda Erliana Ginting SKM.MKes sudah banyak berbuat dan mengabdi khususnya di Keluarahan Pekan Labuhan, umumnya di Kecamatan Labuhan Deli dahulu yang sekarang Medan Labuhan dan Medan Marelan.

Banyak warga masyarakat merasakan kehadiran dari klinik Ibu Agenda Erliana Ginting SKM. MKes sangat memberi manfaat dan pertolongan seperti Istri Alm Abd Muin, Ibu Rodiah dan kawan Alm M Syafii dan bapak Fahri. Katanya persoalan yang mencuat di permukaan adalah masalah uang sejumlah Rp 200.000,- untuk biaya transportasi Ambulance menjadi pemicu gagalnya dirujuk ke RSU Pringadi Medan yang berakhir meninggalnya Alm Abd Muin.

Semua berita itu fitnah dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Hal itu menurut humas RSU Ameta Sejahtera Medan merupakan pembunuhan karakter seseorang untuk berkarir dan mengabdi. Hal ini jelas tidak ada relevansinya dengan kematian Alm Abd Muin (48 Tahun) warga Lingkungan 23 kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan.

Hal ini dibuktikan dengan Surat Pernyataan Istri Alm, dan segenap keluarga tidak mempersoalkan meninggalnya Abd Muin. Itu sudah suratan takdir dan janjinya kepada Allah ujar Rodiah Istri Alm Abd Muin. Bahkan menurut Ibu Rodiah, pihak RSU Ameta Sejahtera Medan yan dulu masih berstatus Klinik di Pekan Labuhan sudah banyak membantu keluarga kami dan kami dulu juga sering dirawat dan sudah menjadi langganan tetap di RSU Ameta Sejahtera Medan itu ujarnya mengakhiri pembicaraan.

Menanggapi berita miring itu, Ahmad Syafii Tanjung selaku Humas RSU Ameta Sejahtera Medan yang juga Ketua II Pemuda Demokrat Indonesia Sumatera Utara meminta kepada aparat terkait beserta jajarannya tidak perlu menanggapi berita miring dan tendensius untuk manjatuhkan nama baik RSU Ameta Sejahtrera Medan. Masih menurut Tanjung, kalau dicari-cari kesalahan tiada manusia yang sempurna di muka bumi ini, hanya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa sajalah yang sempurna karena Dia Dang Haliq.

Kalau ada pihak yang mengatakan 90% masyarakat Medan Utara sudah tahu kelemahan RSU Ameta Sejahtera Medan silakan ambil alih RSU Ameta Sejahtera Medan, kita beri dia hak Prerogatif untuk mengelola secara Apik, bijak dan elegan ujar Ahmad Syafii Tanjung yang Ketua II Lsm PENJARA Sumatra Utara.

Akhirnya Ahmad Syafii Tanjung meminta kepada semua pihak untuk Colling Down (menahan diri) jangan melihat sisi kelemahan Lembaga RSU Ameta Sejahtera Medan saja, lihat juga dari sisi pengabdian pada masyarakat umum yang sudah mengakar dan mengabdi  kurang lebih 30an tahun, kalau ada kesalahan-kesalahan administrasi jufa kesalahan kebijaksanaan (The Desection Meking ), mari kita berikan solusinya ke kotak saran yang ada ujar Tanjung Mengakhiri pembicaraan. (Rel)