Laman

Minggu, 20 Februari 2011

Buruknya Kwalitas Jalan Di Sumut, Dinas Bina Marga & AABI Saling Tuding

Medan – Lifaktual : Upaya Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) mencari penyebab buruknya kualitas jalan sekaligus solusi mengatasinya tidak membuahkan hasil.


Dalam rapat lanjutan Komisi D DPRDSU dengan Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI) Sumut bersama Kepala Dinas Bina Marga Sumut, Marapinta Harahap dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional I, Wijaya Seta tidak bisa dipastikan siapa yang paling bertanggungjawab dalam buruknya kualitas jalan nasional maupun jalan provinsi.

“Ternyata dari pertemuan ini belum ada kesimpulan dan apa yang harus kita lakukan. Dari AABI juga masih pesimis jalan di Sumut akan lebih baik,” ujar anggota Komisi D DPRD Sumut Jamaluddin Hasibuan saat rapat yang digelar di Ruang Rapat Komisi D Gedung DPRD Sumut, Senin (14/02).

Jamaluddin Hasibuan menuding, buruknya kualitas jalan diakibatkan lemahnya pengawasan dari pemerintah, terutama Dinas Bina Marga Sumut yang sengaja melaksanakan tender dengan berbagai penyimpangan.
Menurut Jamaluddin, pemerintah sebagai penyedia jasa konstruksi dan kontraktor sebagai pekerja harus sama-sama introspeksi mengenai tugas masing-masing. Jika tidak ada perubahan dari seluruh pihak, termasuk DPRDSU, Jamaluddin yakin kualitas jalan di Sumut tidak akan pernah mengalami perbaikan.

Dalam pertemuan itu, Sekretaris AABI Sumut, Harry Marbun mengungkapkan bahwa faktor penyebab buruknya kualitas jalan adalah tender yang kurang baik. Selain itu, penetapan satuan nilai harga yang ditetapkan kerap lebih rendah dari biaya produksi. Akibatnya, antara kontraktor dengan pemerintah bisa terjadi kompromi yang berakibat rendahnya kualitas pekerjaan.

Menurut Ketua AABI Sumut Nelson Matondang, penetapan perusahaan yang menjadi pemenang tender menjadi pintu masuk buruknya kualitas jalan. Selama ini, menurut Nelson, pemerintah masih saja menjadikan perusahaan yang tidak punya peralatan menjadi pemenang tender.

“Kami yang punya alat kontrak itu tidak jatuh ke kami. Ada perusahaan yang tidak masuk asosiasi, tetapi dapat proyek,” ungkap Nelson. (Lifaktual)

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda

    BalasHapus