Laman

Selasa, 22 Februari 2011

Presiden Tak Perlu Tanggapi Isu Kudeta

Jakarta – Lifaktual : Pengamat politik Hermawan Sulistyo mengatakan, seharusnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak perlu menanggapi hal kecil seperti pelengseran dirinya.

“Tidak usah ditanggapi, masih banyak yang harus diurusin,” kata Hermawan di Jakarta, Selasa (15/2). “Ngurusin harga cabai saja kita sudah senang. Menteri yang tidak bisa ngurusin harga cabai, menteri itu yang diganti, itu lebih baik untuk presiden.”
 
Hal senada juga dikatakan pengamat politik Yudi Latief. Menurutnya, jika upaya makar itu benar-benar terjadi, Presiden SBY sebaiknya tidak gentar sepanjang dirinya bertindak konstitusional.

“Kalau presiden berdiri di atas landasan konstitusional, dia tidak perlu menghiraukan gertakan-gertakan seperti itu,” ucap Yudi. Namun disaat yang sama, Yudhi melihat gertakan itu sebuah kritikan kepada pemerintah. “Seberapa serius presiden menyatakan kalau ada ormas-ormas yang terbukti melakukan pelanggaran bisa dibubarkan,” ujarnya.

Ancaman penggulingan kekuasaaan Presiden SBY dilontarkan Munarman. Juru bicara Front Pembela Islam atau FPI itu menyatakan jika niat Presiden membubarkan ormas yang terbukti anarkhis diwujudkan, pihaknya akan melawannya dengan cara menggulingkan presiden. Pernyataan itu kembali ditanggapi Presiden SBY. “Saya tidak ingin banyak berkomentar. Mudah-mudahan itu gertak saja, tapi saya bukan termasuk orang yang mudah digertak,” ujar Presiden SBY.

Hingga kini, wacana penggulingan presiden terus bergulir. Tidak semata karena dua insiden kekerasan yang terjadi di Cikeusik, Pandeglang, Banten, dan Temanggung, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Tapi, juga ada yang mengkaitkan dengan penggulingan pemerintahan di Tunisia dan Mesir. (liputan6.com/Lifaktual)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar