Laman

Selasa, 20 September 2011

KM Kelud Bawa Barang Kotakan, Lolos dari Petugas

Belawan – Lifaktual : Setelah usai lebaran, ternyata KM Kelud yang seogianya menjadi kapal penumpang kini berubah fungsi merangkap menjadi kapal barang, terbukti sesuai pengamatan Minggu sore  (18/09) menjelang magrib, ratusan kotak barang asal luar negeri yang masuk Via Pelabuhan Batam ke Pelabuhan Belawan ternyata tak mendapatkan pemeriksaan mesin X-Ray maupun dari petugas terkait di Pelabuhan Belawan diduga sudah ada kerjasama yang baik antara petugas pelabuhan maupun pihak pemilik barang.

Pembongkaran ratusan barang kotak barang bisnis milik sejumlah pedagang yang diketuai Ny. ANA tampak berjalan mulus tanpa hambatan setelah para penumpang KM Kelud turun dari atas kapal yang biasanya sengaja dibongkar pada malam harinya.

Pembongkaran barang kotakan yang didominasi barang keramik impor tersebut diduga banyak membonceng barang berbahaya dan larangan seperti minuman keras dan tak menutup kemungkinan berisi narkoba.

Petugas terkait di Pelabuhan Belawan baik oknum Polres Pelabuhan Belawan, KPLP, Bea dan Cukai maupun Satpam Pelindo Belawan, Karantina Pelabuhan seakan cuek saja tanpa melakukan pemeriksaan terhadap maraknya barang kotakan yang hadir tersebut yang seharusnya mendapatkan pemeriksaan lewat mesin X-Ray maupun pemeriksaan fisik barang.

Padahal Menteri BUMN pernah berkunjung di Pelabuhan Belawan namun tak membuat adanya perubahan menuju perbaikan pelabuhan bertaraf internasional apalagi menerapkan peraturan sesuai ketentuan Internasional yakni penerapan ISPS Code.

Hampir setiap minggunya, KM Kelud tiba di terminal penumpang, seenaknya sejumlah truk maupun bus angkot masuk ke dermaga terminal penumpang untuk mengangkuti barang kotakan milik si Ana yang disebut-sebut ratu barang kotakan tersebut dana ada barang kotakan yang dikemas dalam kontainer, setelah diturunkan langsung lolos diangkut dibawa ke kawasan Batu 20 Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan.

Koordinator lapangan Lembaga Misi Recrasering Republik Indonesia (LMRRI), Abdurahman Manurung alias Robin menanggapi masalah itu sangat menyayangkan di Pelabuhan Belawan masih ada permainan antara oknum petugas polisi dengan si pemilik barang.

Apalagi seharusnya KM Kelud yang diageni PT. Pelni merupakan kapal penumpang yang masih disubsidi Pemerintah bukan untuk mengangkut barang kotakan, seharusnya tidak melayani pengangkutan barang kotakan dari luar negeri Via Batam yang dinilai dapat menganggu kenyamanan para penumpang.

Dikhawatirkan, bila tanpa pemeriksaan yang ketat, Pelabuhan Belawan masih rawan akan masuknya barang larangan dan Miras maupun narkoba sebab bukan tak mungkin sejumlah barang yang masuk tersebut membonceng barang selundupan dari luar negeri, ungkapnya. (Ep/Ts/Lifaktual)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar