Laman

Senin, 08 Agustus 2011

Birokrasi di Medan Bobrok, Keluarga Anggota Dewan Kena Pungli di Medan Timur

Medan – Lifaktual : Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hasyim SE merasa kecewa atas buruknya pelayanan publik di Kecamatan Medan Timur. Soalnya di sana masih  terjadi praktek Pungutan liar (Pungli) di tingkat Kepala lingkungan dan kelurahan dengan modus memuluskan sertifikasi surat  rumah warga.

Kita tidak mengada-ada,  keluarga saya sudah jadi korban dimintai uang  Rp. 800 ribu hanya untuk mengurus surat sertifikasi rumah, inikan luar biasa, pengakuan saudara saya itu dia diminta uang sebanyak itu oleh oknum Kepling,  katanya untuk mempercepat pengurusanya, Saya juga heran kenapa sering sekali warga mengeluhkan  pelayanan di tingakat bawag,  saya masih belum mau menyebut  di kelurahan mana pelakuknya, tapi yang jelas di salah satu Kelurahan Kecamatan Medan Timur,  katanya.
   
Menurutnya, beberapa waktu lalu,  saudaranya itu sedang mengurus surat sertifikasi rumah tempat tinggal. Pada waktu itu dilapor ke Kepling, akan tetapi Oknum Kepling yang dimaksud langsung berdalih  bahwa sulit mengurus surat sertifikasi itu, Tapi kalau mau cepat biayanya Rp 800 ribu, kata Hasyim menirukan Kepling.
    '
lanjutnya, selain, di Medan Timur hal serupa juga terjadi di Kecamatan lain di Medan, seperti kecamatan Medan Labuhan dan Medan Maimun.Banyak saudara saya yang melapor adanya Pungli di wilayah ini, ini menandakan bobroknya pelayanan public, katanya.

Dia meminta agar walikota mengingatkan anak buah untuk lebih profesioanal lagi bekerja. Laporan kepada saya itu masih saudara-saudara saya semua,  saya yakin banyak warga yang menjadi korban hanya saja tidak berani menyampaikan ataupun melapor.

Dia juga mengatakan apabila hal ini berlangsung terus-menerus di lapangan secara diam-diam maka ini menandakan visi-misi walikota medan Rahudman  Harahap tidak jalan.Makanya kita minta Camat terkait  untuk memberikan pengarahan mental dan pengawasan kerja para lurah dan Kepling, ungkapnya (Ep/Lifaktual)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar